
Kuningan, UPMKNews -- Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini terlihat perbedaan antara Pendidikan di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur. Mengapa bisa demikian ya?
Juni 2022 saya melaksanakan kegiatan relawan nasional di Wakatobi, Sulawesi Selatan. Saya mengamati dua sekolah yang ada di Desa Mola Bahari. Selama lima hari berkegiatan kami melaksanakan beberapa program dengan berbagai metode pembelajaran mulai dari bercerita melalui edukasi kesehatan dengan Puppet Show, metode diskusi pada kegiatan 1000 jejak impian, metode demonstrasi pada penyulingan air dan kegiatan lainnya berbasis literasi.
Dari berbagai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, tidak lupa kami melakukan evaluasi pembelajaran untuk melihat perkembangan anak-anak dalam lima hari kegiatan melalui Evaluasi Diagnosik. Evaluasi Diagnostik adalah evaluasi guna mengidentifikasi kelemahan peserta didik untuk kemudian dicarikan solusinya.
Dari hasil evaluasi yang saya lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa apresiasi anak terhadap kegiatan pembelajaran cenderung tinggi, faktor penghambat dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari faktor eksternal seperti minimnya sarana prasarana, jauh nya jarak ke kota, sulit dan mahal nya sarana transportasi, serta sulitnya koneksi internet sehingga penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan terbatas.
Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, sebagaimana salah satu poin yang tercantum dalam tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, upaya kongkrit yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa adalah terjun langsung ditengah masyarakat untuk membantu masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan dengan berbagai langkah kecil untuk perubahan yang besar.
Oleh: Mega Silpiani (Mahasiswa PG-PAUD semester 6)
Editor: Deliya